Pages

Kamis, 19 Februari 2015

Agapo, Saz Aresei 4

Hye-ji berjalan gontai ke rumahnya, ia sangat bingung kenapa di dalam tubuhnya bisa mengeluarkan gelombang elektromagnetik dan dapat memadamkan listrik begitu aja.

Sementara itu di rumah Jeong-kyu...

"Tuan muda! Apakah tuan muda baik- baik saja?!" Teriak anak buahnya mengampiri Jeong-kyu.
"Ya, Aku baik- baik saja." Jawab Jeong-kyu mencoba berdiri.
Listrik pun menyala. Anak buah Jeong-kyu masih terheran- heran apa yang terjadi pada Jeong-kyu
"Sebenarnya apa yang terjadi Tuan muda?" tanya salah satu anggotanya.
"..." Jeong-kyu tersenyum licik. Hampir menyerupai senyuman seorang iblis yang mendapatkan target mangsanya.
"Tuan muda??" Tanyanya lagi.
"Tidak ada, Hey! gadis itu berhasil lolos karena dia punya kekuatan." Kata Jeong-kyu ke anak buahnya.
"Apaa?? Kekuatan??"
"Ya, dia ternyata punya kekuatan. Sama sepertiku."

"..." Anak buahnya hanya mengangguk tanda mengerti dan kembali bertugas seperti tadi.
Jeong-kyu memerintahkan beberapa anak buahnya untuk menangkap Hye-ji lagi. Kali ini bukan untuk mengambil uangnya, tapi untuk mengambil kekuatannya.

Sesampainya dirumah Hye-ji langsung mendapat berjuta-juta pertanyaan, dari Han-pyo ataupun Min-ja.
"Kenapa kau tidak masuk sekolah?? >_<" Min-ja yang dari tadi menunggu Hye-ji pulang karena tadi tak masuk sekolah.
"Tidak apa, hanya saja tadi ada yang menculikku." Hye-ji berkata dengan nada yang benar- benar datar.. -_-^
"BENARKAAAH?!!" Teriak Min-ja tak percaya
"Aduhh! Kakak, apa yang terjadi padamu??" Han-pyo ikut- ikutan
"Aishh~ Aku tak apa- apa. Cuma tadi.. ah tidak apa, aku sedang tidak mau membahasnya." Hye-ji meninggalkan Han-pyo dan Min-ja yang masih memendam tanda tanya besar di kepalanya.

Hye-ji melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya. Ia menutup pintunya dan mengurung diri di kamar. Ia masih berpikir, berpikir, dan berpikir. 
'Ngg.. tadi aku bisa mengeluarkan listrik dari dalam tubuh aku ya?? Bagaimana bisa?' Batin Hye-ji masih dengan pikirannya.
Pikiran Hye-ji melayang kembali ke 10 tahun yang lalu. Saat itu umur Hye-ji masih 5 tahun, kejadian itu adalah kejadian yang tak terlupakan di hidup Hye-ji. Yep! tepat, hari itu kematian kedua orang tuanya Hye-ji dan Han-pyo.
Tidak tahu siapa yang membunuh mereka berdua, yang Hye-ji lihat hanya bayangan hitam yang mengerikan dan sekejap hilang dari hadapannya.

Karena Hye-ji kecapekan memikirkan kejadian tadi sore dan habis berlari dari rumah Jeong-kyu (sang mafia) akhirnya ia terlelap dalam pikirannya yang rumit.

***

Selasa, 2 September 2014


Hari ini sekolah Hye-ji libur karena para guru pergi ret-ret -_-^. Hye-ji bekerja seperti biasa di cafe-nya Lee Dong-wo. Lee Dong-wo adalah salah satu teman baik Hye-ji di sekitar rumahnya (baca : tetangga) selain Min-ja.
Hye-ji melanjutkan aktifitasnya melayani tamu, saat cafe sedang sepi Hye-ji kembali merenungkan kejadian kemarin di staff room. Berulang kali dia menarik nafasnya dalam- dalam. 
Siang hari ini Hye-ji tak bisa memfokuskan pikirannya pada pekerjaannya semata (baca : bengong). Dong-wo yang menjadi kepala pimpinan di cafe itu memprihatinkan keadaan Hye-ji.

"Hye-ji bisakah kamu ikut aku sebentar?" Dong-wo mengajak Hye-ji ke staff room dengan cara memegang tangannya. Hye-ji yang bengong tadi pun tersadar,
"Ngg... Dong-wo-ssi, Maafkan aku. Aku tadi memikirkan hal lain selain pekerjaan. Kumohon... jangan pecat aku >_<" Seru Hye-ji setelah sampai di staff room.
"Tidak, aku tak akan memecatmu. Cuma.. hari ini kamu ada masalah apa Hye-ji??"
"Tidak-tidak, tidak ada Dong-wo-ssi. Hanya masalah kecil ^O^" Hye-ji pura- pura tersenyum ceria.
Sayang sekali, siasat Hye-ji gagal. Dong-wo tahu kalau ada yang disembunyikan oleh Hye-ji. "Jangan membohongiku. Mana mungkin karena masalah kecil kamu bisa sampai ngelamun kaya gitu." Dong-wo menatap Hye-ji ramah, "kalau mau cerita, aku bisa kapan saja."
"Ya, Terimakasih banyak Dong-wo-ssi ^_^" Hye-ji merundukan kepalanya tanda hormat.
Lalu mereka kembali ke kerjaan mereka masing- masing.

***
Hari ini adalah hari yang cukup melelahkan buah Hye-ji. Ntah kenapa raganya sangat lelah hari ini, perjalanan pulang kerumah terasa sangat jauh.

Karena terlalu lelah, Hye-ji terjatuh di trotoar. Saat itu jalan benar- benar sangat sepi. Hanya ada satu- dua orang yang berjalan di situ.
Memanfaatkan kelelahan Hye-ji, anak buah Jeong-kyu mengangkut Hye-ji.
Mereka membawa Hye-ji kembali untuk disekap dirumah Jeong-kyu lagiO_O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- Well hello all ^O^ I'm the writer,
please read this before you add your comment ;) Oke (๑・‿・๑) :
.After you read all, you must add your comment to complete this blog ^O^
.Don't forget to add comment (* -_・)oO○
.Sorry if you don't understand the story~ Gomenasaii >_<
.Thanks for read all (*≧∇≦*)

Writer σ(o'ω'o)